Bahkan semua yang ada di dunia dari kelezatan-kelezatan, mengingatkan kepada kelezatan yang lebih besar dari itu dan semua kesulitan di dunia, juga mengingatkan kepada kesulitan dan derita yang lebih besar dari itu. Allah SWT berfirman : “mengenai-mengenai kenikmatan makanan surga”dan mereka di beri buah-buah yang serupa” “setiap mereka di beri rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “inilah yang pernah di berikan kepada kami”-yakni semasa di dunia- yang ini namana Anggur, yang ini delima dan yang ini namanya pisang. Namanya sama, serupa dari sisi nama dan bentuk, tetapi dari segi besar dan rasanya, di kehidupan akhirat lebih besar, lebih lezat dan lebih indah.
Maka kelezatan-kelezatan ini mengingatkan kepada kelezatan akhirat dan Allah SWT memberikan kepada anda kelezatan-kelezatan seperti ini, agar anda ingat kelezatan-kelezatan yang besar, jangan sampai anda tidak mendapatkannya dan itu semua akan anda peroleh dengan kemurnian dan ketakwaan dan anda kan mencobanya dan memakannya, begitu juga kesulitan-kesulitan, Allah berfirman tentang api : “Apakah kalian melihat api yang kalian nyalakan, kaliankah yang menjadikan kayu itu atau kami? Kami jadikan api itu untuk peringatan.” “peringatan” api mengingatkan api yang di sana, Api yang ringan ini mengingatkan anda kepada api yang di akhirat nanti yang kuat api itu di lipat gandakan tujuh puluh kali lipat “kami jadikan api itu untuk peringatan” karena itu, ketika sayyidina Robi’ bin khaitham melihat api ketika dia melewati tukang besi di pasar sedang meniup api dan dia membaca beberapa ayat mengenai api dia pun jatuh pingsan, dan dia sedang bersama gurunya yaitu Ibnu Mas’ud RA dia pun di angkat ke rumah Ibnu mas’ud, dan Ibnu mas’ud berdiri hadapannya dia membangunkannya agar sholat, dia tetap tidak sadar diri, Ibnu mas’ud berkata : Demi Allah, inilah rasa takut yang sebenarnya. Sampai hari berikutnya, dia pun sadar di waktu yang sama seperti dia pingsan. Ibnu mas’ud mengatakan kepadanya : Wajib bagimu sholat lima waktu, karena terlewatkan di kala kau tidak sadarkan diri, apa yang menyebabkanmu pingsan? Dia berkata : Aku teringat api neraka. Ketika sayyidina Ali Zainal ‘Abidin bin Husain RA sedang sholat, terjadi kebakaran di rumahnya, dan dia dalam keadaan sujud. Maka orang-orang pun memanggilnya “wahai cucu Rasulullah, wahai Ali” dan dia masih sujud dan tidak bergerak, sampai dia pun mengangkat kepalanya, dan mereka masih berusaha memadamkan api setelah dia salam, dia berkata : kapan api ini berkobar? Mereka berkata: “kapan api ini berkobar”??? dari tadi kami berteriak memanggilmu, dia berkata : saya tidak mendengar kalian. Mereka berkata: memangnya kau sedang dimana? Dia berkata : saya sedang sujud dan sholat. Apa yang menjadikanmu tidak menyadarinya? Api neraka yang membuatku tidak menyadari api yang kecil ini. Lalu maka merekapun mengeluarkan nya dari rumah itu. Dan beginilah keadaany orang-orang yang benar. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang benar dan jadikanlah kami berjalan di jalan orang-orang yang baik.
Maka kelezatan-kelezatan ini mengingatkan kepada kelezatan akhirat dan Allah SWT memberikan kepada anda kelezatan-kelezatan seperti ini, agar anda ingat kelezatan-kelezatan yang besar, jangan sampai anda tidak mendapatkannya dan itu semua akan anda peroleh dengan kemurnian dan ketakwaan dan anda kan mencobanya dan memakannya, begitu juga kesulitan-kesulitan, Allah berfirman tentang api : “Apakah kalian melihat api yang kalian nyalakan, kaliankah yang menjadikan kayu itu atau kami? Kami jadikan api itu untuk peringatan.” “peringatan” api mengingatkan api yang di sana, Api yang ringan ini mengingatkan anda kepada api yang di akhirat nanti yang kuat api itu di lipat gandakan tujuh puluh kali lipat “kami jadikan api itu untuk peringatan” karena itu, ketika sayyidina Robi’ bin khaitham melihat api ketika dia melewati tukang besi di pasar sedang meniup api dan dia membaca beberapa ayat mengenai api dia pun jatuh pingsan, dan dia sedang bersama gurunya yaitu Ibnu Mas’ud RA dia pun di angkat ke rumah Ibnu mas’ud, dan Ibnu mas’ud berdiri hadapannya dia membangunkannya agar sholat, dia tetap tidak sadar diri, Ibnu mas’ud berkata : Demi Allah, inilah rasa takut yang sebenarnya. Sampai hari berikutnya, dia pun sadar di waktu yang sama seperti dia pingsan. Ibnu mas’ud mengatakan kepadanya : Wajib bagimu sholat lima waktu, karena terlewatkan di kala kau tidak sadarkan diri, apa yang menyebabkanmu pingsan? Dia berkata : Aku teringat api neraka. Ketika sayyidina Ali Zainal ‘Abidin bin Husain RA sedang sholat, terjadi kebakaran di rumahnya, dan dia dalam keadaan sujud. Maka orang-orang pun memanggilnya “wahai cucu Rasulullah, wahai Ali” dan dia masih sujud dan tidak bergerak, sampai dia pun mengangkat kepalanya, dan mereka masih berusaha memadamkan api setelah dia salam, dia berkata : kapan api ini berkobar? Mereka berkata: “kapan api ini berkobar”??? dari tadi kami berteriak memanggilmu, dia berkata : saya tidak mendengar kalian. Mereka berkata: memangnya kau sedang dimana? Dia berkata : saya sedang sujud dan sholat. Apa yang menjadikanmu tidak menyadarinya? Api neraka yang membuatku tidak menyadari api yang kecil ini. Lalu maka merekapun mengeluarkan nya dari rumah itu. Dan beginilah keadaany orang-orang yang benar. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang benar dan jadikanlah kami berjalan di jalan orang-orang yang baik.
- Habib Umar Bin Hafidz -
Comments
Post a Comment